Regangan (strain) didefinisikan
sebagai penyimpangan (distorsi) panjang ikatan dan sudut ikatan dari
nilai-nilai ideal mereka. Ketika panjang dan sudut ikatan mengalami
penyimpangan, energi potensial akan terkumpul di molekul. Energi potensial
yang terkumpul akan sebanding dengan gaya regangan. Ada 3 macam dari strain:
1.
Angle Strain
2.
Steric Strain
3.
Torsional Strain
Pada
pertemuan sebelumnya, telah didiskusikan mengenai regangan ruang atau steric
strain. Ini terjadi karena ada tolakan dari
elektron elektron antar gugus atom yang berdekatan atau terlalu dekat, sehingga gugus atom tersebut akan
mencari posisi yang “nyaman” untuk mengurangi gaya sterik seminim
mungkin. Regangan ruang dapat terjadi pada senyawa siklik maupun non
siklik.
Pada
senyawa siklik contohnya adalah sikloalkana. Sikloalkana adalah golongan
senyawa hidrokarbon jenuh yang rantai atom-atom karbon-karbonnya tertutup
(membentuk cincin), sehingga termasuk hidrokarbon siklik. Karena sifat-sifat
sikloalkana sangat mirip dengan golongan alkana (hidrokarbon alifatik), maka
sikloalkana dikategorikan sebagai hidrokarbon alisiklik. Kestabilan
(ketidakreaktifan) sikloalkana pada mulanya dijelaskan dengan “teori regangan
Baeyer” (Baeyer’s strain theory). Menurut teori ini, senyawa siklik seperti
halnya sikloalkana membentuk cincin datar. Bila sudut-sudut ikatan dalam
senyawa siklik menyimpang dari sudut ikatan tetrahedral (109,5o)
maka molekulnya mengalami regangan. Makin besar penyimpangannya terhadap sudut
ikatan tetrahedral, molekulnya makin regang, dan berakibat molekultersebut
makin reaktif.
Jika
ditinjau dari segi regangan cincinnya, yang dihitung berdasarkan harga kalor
pembakaran, terbukti bahwa harga regangan total cincin yang terbesar adalah
pada siklopropana, siklobutana, dan siklopentana. Pada sikloheksana harganya =
0, yang sama dengan harga senyawa rantai terbuka. Besarnya harga regangan pada
siklopropana tersebut disebabkan oleh adanya regangan sudut dan regangan
sterik.
Sikloheksana adalah sikloalkana dengan rumus molekul C6H12. Molekul
sikloheksana dapat bersifat cis ataupun trans, bila
terdisubstitusi oleh dua gugus molekul atau atom. Bentuk cis dan trans pada
sikloheksana adalah isomer geometris dan pada suhu kamar tak dapat
saling-diubah satu menjadi lainnya, dan masing-masing isomer dapat memiliki
aneka ragam konformasi. pada kasus tersubstitusi 1,3–dimetilsikloheksana, maka
konformasi cislebih disukai (lebih stabil) daripada posisi trans,
karena pada posisi cis adalah e,e, sedangkan trans adalah
a,e.
Pada sikloheksana konformasinya mengakibatkan semua ikatan C-C-C mempunyai
sudut 109,5o. Salah satu dari konformasi pada sikloheksana dinamakan
konformasi kursi, yang ditandai oleh adanya dua macam orientasi ikatan C-H,
yaitu enam buah ikatan C-H aksial dan enam buah ikatan C-H ekuatorial. Dikenal
pula adanya konformasi perahu pada sikloheksana, yang kestabilannya lebih
rendah daripada konformasi kursi. Jika satu atom H pada sikloheksana diganti
oleh gugus –CH3 atau gugus lain, maka gugus –CH3/ gugus lain tersebut
dapat berposisi aksial/ ekuatorial. Dalam hal ini konformasi yang lebih stabil
adalah konformasi dengan gugus –CH3 berposisi ekuatorial. Bila sikloalkana
mengikat substituen pada dua atau lebih atom karbon, maka terjadi isomer
cis-trans.
Pada sikloheksana juga dijumpai isomer-isomer cis-tans, yang bila digambarkan
dengan konformasi kursi, yang masing-masing substituen dapat berposisi aksial
atau ekuatorial. Molekul sikloheksana dapat bersifat cis ataupun trans, bila
terdisubstitusi oleh dua gugus molekul atau atom. Bentuk cis dan trans pada
sikloheksana adalah isomer geometris dan pada suhu kamar tak dapat
saling-diubah satu menjadi lainnya, dan masing-masing isomer dapat memiliki
aneka ragam konformasi. Konformasi adalah penataan atom atau gugus-gugus yang
terikat oleh ikatan sigma dalam ruang secara berlainan akibat rotasi atom/gugus
tersebut mengelilingi ikatan tersebut.
Konformasi yang paling stabil dari atom-atom karbon sikloheksana adalah bentuk
kursi setiap karbon cincin dari sikloheksana mengikat dua atom hidrogen ikatan
pada salah satu hidrogen terletak dalam bidang cincin secara kasar Hidrogen ini
disebut hidrogen ekuatorial, sedangkan hidrogen yang tegak lurus dengan
bidang disebut hidrogen aksial. setiap atom karbon sikloheksana
mempunyai satu atom hidrogen ekuatorial satu hidrogen aksial. ikatan atom
hidrogen pada suatu sikloheksana digantikan oleh suatu substituent, maka bentuk
ekuatorial yang paling disukai karena bentuk ini merupakan bentuk paling
stabil. Tetapi pada kasus tersubstitusi 1,3–dimetilsikloheksana, maka
konformasi cis lebih disukai (lebih stabil) dari pada posisi trans, karena pada
posisi cis adalah ekuatorial,ekuatorial (e,e,) sedangkan trans adalah
aksial,ekuatorial (a,e). aksial, aksial (a,a) atau ekuatorial, ekuatorial (e,e)
lebih stabil dan disukai dari pada ekuatorial, aksial (e,a) atau
aksial,ekuatorial (a,e) karena jarak antar gugus paling jauh sehingga gaya
tolak minimum.
- Senyawa non siklik
Pada senyawa non siklik contohnya adalah pada 1,3 butadiena. Gambar tersebut membentuk formasi cis 1,3 butadiena. Dimana atom H pada nomor 1 dan 3 terlalu dekat dan mengalami gaya tolak sterik. Karena gaya tolakan tersebut gugus H akan memposisikan agar sedikit mengalami gaya tolak sterik yaitu dengan memutar posisi. Pada ikatan nomor 2 mempunyai ikatan tunggal sehingga dapat diputar, sehingga struktur akan berubah menjadi trans 1,3 butadiena.
Fahrozi, faqri.
2015. STRUKTUR, SIFAT DAN REAKSI
SENYAWA ANORGANIK. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
assalamualaikum , saya ingin bertanya mengapa regangan ruang berhubungan dengan konformasi molekul organik ? mohon dijelaskan
BalasHapuswaalaikum salam susi, terimakasih atas pertanyaannya. suatu senyawa dapat mengalami perubahan konformasi yang diakibatkan sudut ikatan yang mendekati tetrahedral sehingga mengakibatkan efek regangan ruang agar senyawa tersebut dapat mencapai kestabilannya
BalasHapusSebelumnya terima kasih saudara henty, pemaparan anda cukup jelas dan sangat bermanfaat bagi saya, namun bisakah anda menjelaskan kembali macam-macam regangan?
BalasHapusTerimakasih
Terimakasih atas pertanyaannya, baiklah pada materi yang telah dijelaskan ada 3 jenis regangan. Yaiti angle strain yang merupakan penyimpangan sudut ikatan dari sudut ideal dan menyebabkan energi potensial berkumpul sehingga senyawanya tidak stabil. Lalu ada steric strain yang terjadi karena ada tolakan dari elektron antar gugus atom yang berdekatan. Dan yang terakhir ada torsional strain yang timbul karena adanya interaksi eklips atau gauche. Begitu penjelasannya saudari rani :)
Hapusmantap kak penjelasannya
BalasHapusterima kasih atas materi yang anda sajikan sudah cukup baik, namun saya ingin bertanya adakah contoh lain dari senyawa non siklik?
BalasHapusTerimakasih atas pertanyaannya, contoh lain dari senyawa non siklik dapat digunakan contoh berupa alkena lainnya
HapusTerima kasih atas pemaparan yg saudara berikan, bisakah anda jelaskan maksud dari angle strain itu?
BalasHapusterimakasih atas pertanyaan saudari nadya, angle strain itu adalah peningkatan pada energi potensial dari sebuah molekul yang disebabkan penyimpangan ikatan sudut dari nilai idealnya.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusterimakasih kepada semua yang telah mengunjungi blog saya :) semoga bermanfaat dan kita dapat lebih dalam memahami materi ini amiin
BalasHapus