Mempelajari kimia organik fisik pada hakekatnya adalah mengkaji aspek fisik dari suatu senyawa organik. Dengan mengetahui secara baik
aspek fisik suatu molekul organik maka dapat dirancang suatu sintesa molekul
target tertentu dengan pendekatan diskoneksi terutama mensintesis suatu senyawa
yang bermanfaat khususnya untuk obat-obatan yang secara alami kadarnya sangat
rendah dalam makhluk hidup.
Untuk mempelajari struktur molekul organik, diperlukan
beberapa konsep dasar dan konsep dasar tersebut harus dipahami dengan baik.
Adapun konsep tersebut adalah:
- Elektronegativitas
- Ikatan hidrogen
- Gaya Van der Waals
- Polarizabilitas
- Gugus Fungsi
- Efek Induksi
- Resonansi
- Hiperkonyugasi
- Tautomeri
- Regangan ruang
Sebelum memasuki materi lebih dalam, ada baiknya kita
mengetahui sekilas mengenai materi yang akan dipelajari tersebut.
- Elektronegativitas
Elektronegativitas adalah skala sejauh mana sebuah atom bisa
menarik (mengikat) elektron untuk dirinya sendiri. Dengan kata lain,
elektronegativitas mengukur kemampuan atom untuk mendapatkan (menarik) elektron
dan untuk mempertahankannya.
- Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik menarik yang lemah antara
atom elektronegatif (seperti atom fluor, oksigen, atau nitrogen, dan atom
hidrogen) terikat pada atom elektronegatif lain. Ikatan hidrogen bertanggung
jawab atas sifat yang dimiliki air dan banyak molekul biologis lainnya.
- Gaya Van der Waals
Gaya Van der Waals adalah interaksi lemah antara molekul yang
melibatkan dipol. Molekul polar memiliki interaksi dipol-dipol permanen.
- Polarisabilitas
Polarisabilitas adalah kemampuan molekul untuk mengimbas
molekul lain atau membentuk dipol sesaat.
- Gugus fungsi
Gugus fungsi (istilah dalam kimia organik) adalah
kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan
dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut.
Senyawa yang gugus fungsinya sama memiliki reaksi kimia yang sama atau mirip.
- Efek induksi
Efek Induksi adalah suatu aksi elektrostatik yang diteruskan
melalui rantai atom dalam suatu molekul (lewat ikatan σ). Efek tersebut dapat
dinyatakan sebagai I+ dan I–. I+ jika
subtituen yang terikat mendorong elektron (melepaskan e-). I- jika
subtituen yang terikat menarik Elektron (mengambil e-).
- Struktur Resonansi
Struktur Resonansi adalah salah satu daru dua atau lebih
struktur Lewis untuk satu molekul yang tidak dapat dinyatakan secara tepat
dengan hanya menggunakan satu struktur Lewis. Tanda panah dua arah menyatakan
bahwa struktur-struktur yang diberikan merupakan struktur resonansi.
- Hiperkonjugasi
Hiperkonjugasi adalah apabila ikatan C–C mengikat atom lagi
dengan ikatan rangkap 2 atau 3. C-C kecil dari pada C-C perhitungan karena
adanya pengaruh ikatan rangkap dua atau tiga yaitu elektron. atau pengaruh
hiperkonjugasi.
- Tautomer
Tautomer adalah senyawa-senyawa organik yang dapat melakukan
reaksi antarubahan yang disebut tautomerisasi. Seperti yang umumnya dijumpai,
reaksi ini dihasilkan oleh perpindahan atom hidrogen atau proton yang diikuti
dengan pergantian ikatan tunggal dengan ikatan ganda di sebelahnya.
- Regangan Ruang
Pada umumnya, cincin senyawa organik mengandung 5-6 atom
karbon. Senaywa dengan 3-4 atom karbon kadang-kadang ditemukan di alam, namun
karena energinya yang besar, maka cukup sulit untuk diperoleh. Konsep regangan
cincin dapat menjelaskan mengapa cincin dengan 3-4 atom karbon jarang ditemukan.
SUMBER:
Begitulah
review singkat mengenai konsep yang akan dipelajari pada materi selanjutnya. Semoga
bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya J
Bisakah anda menjelaskan keterkaitan elektronegativitas terhadap ikatan hidrogen dalam suatu struktur molekul? mohon dijelaskan,Terima Kasih
BalasHapusterimaksih atas pertanyaan saudari Liza, jadi salah satu contoh ikatan hidrogen itu misalnya ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang mempunyai pasangan elektron bebas (lone pair electron), hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi mulai dari yang lemah (1-2 kJ mol−1) hingga tinggi (>155 kJ mol−1). Dari contoh ini lah dapat disimpulkan bahwa Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk.
BalasHapusmohon maaf bagaimana hubungan antara gugus fungsi dan polarisabilitas ya tolong dijelaskan terima kasih
BalasHapusterimakasih atas pertanyaan saudari Susi, seperti yang kita ketahui bahwa gugus fungsi adalah kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut contohnya gugus -OH yang memberikan karakteristik pada alkohol. untuk mengimbas suatu molekul, katakanlah suatu benzen diperlukan polarisabilitas sehingga saat gugus -OH mengimbas benzen akan membentuk suatu senyawa yang khas yang diberi nama fenol.
BalasHapusterimakasih kepada semua yang telah mengunjungi blog saya :) semoga bermanfaat dan kita dapat lebih dalam memahami materi ini amiin
BalasHapus