Pada
pertemuan sebelumnya telah dibahas sedikit mengenai total sintesis dari
Tropinone. Tropinone adalah alkaloid yang sangat tenar disintesis oleh Robert
Robinson pada tahun 1917 sebagai sintesis prekursor dari atropine yang
merupakan barang langka selama perang dunia I. Mungkin percobaan pertama dari
total sintesis yang sangat mencolok ini adalah alkaloid (±)-tropinone. Pada
sintesis yang elegan ini atau yang disebut biomimetik adalah karena kesamaannya
dengan sintesis alami dari tropinone─Robinson memanfaatkan sequence tandem pada
molekul dari succindialdehyde, methylamine, dan juga acetone dicarboxylicacid (ordicarboxylate)
yang direaksikan bersama untuk menghasilkan zat dengan prosedur yang sederhana.
Dua reaksi Mannich secara berturut-turut dilibatkan dalam sintesis ini, pertama
pada intermolekul kemudian yang kedua pada intramolekul. Di satu sisi, total
sintesis dari (±)-tropinone oleh Robinson sedikit lebih maju dari sisi waktu dan
kecantikan sintesis serta logikanya. Dengan sintesis ini Robinson
memperkenalkan sebuah estetika ke dalam total sintesis, dan seni tentunya
menjadi bagian dari hasil kerja keras. Berikut adalah reaksinya:
Selanjutnya
akan dipelajari mengenai sintesis dari mitomycin. Mitomycin adalah obat yang
biasanya digunakan bersamaan dengan obat lain untuk mengobati berbagai jenis
kanker (seperti kanker lambung/kanker pankreas). Mitomycin bekerja
memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker. Berikut ini adalah
beberapa struktur dari senyawa mitomycin, yaitu sebagai berikut:
Mitomycin
membuat stop kodon pada kanker. Mitomycin C bekerja dengan menempel sel kanker
DNA (yang kode genetik sel) bersama-sama sehingga tidak bisa datang terpisah
lagi. Sel tidak dapat membagi sehingga kanker tidak bisa tumbuh mitomycin C,
yang menghambat DNA dan RNA sintesis oleh menyebabkan silang DNA. Hal ini
efektif terhadap kanker payudara, paru-paru, leher rahim, kandung kemih, dan
saluran pencernaan tetapi karena toksisitasnya terutama digunakan untuk
pengobatan paliatif pasien yang belum menanggapi pengobatan
lain. Mekanisme reaksi mitomycin sebagai obat antikanker adalah berikatan
dengan DNA tumor sehingga replikasi DNA dari tumor terganggu dan lama kelamaan
akan mati. Berikut ini adalah mekanisme reaksinya:
Tahap 1 Mitomycin C
direduksi yang berfungsi untuk melindungi gugus fungsi karbonil sehingga
strukturnya berubah menjadi; O karbonil (atas) menjadi elektropositif dan PEB
nya berdelokalisasi pada cincin siklik, serta O karbonil (bawah) menjadi OH.
Tahap 2 terjadi
pelepasan –OMe dari struktur menjadi MeOH sehingga electron berdelokalisasi
pada cincin siklik membentuk ikatan rangkap
Tahap 3 struktur
Mitomycin mengalami reaksi alkilasi oleh DNA tumor
Tahap 4 DNA
membentuk siklisasi dan melepas gugus –OCONH2
Tahap 5 terjadi
reaksi oksidasi untuk mendapatkan gugus karbonil pada struktur awalnya
Pada
tahun 1977 Kishi dan rekan kerja melaporkan landmark dan sintesis total pertama
mitomycin A, B, C, dan porfiromycin. Sintesis ini sangat mengesankan bahkan
oleh standar saat ini dan mewakili lompatan kuantum dalam bidang sintesis
produk alami. Sintesis dimulai dengan tersedia secara komersial Orto-dimetoksi
toluena.
Pembentukan Senyawa Intermediet Aromatik
Tahap 1: TiCl2 merupakan
katalis asam (aseptor) dari dikloro metoksi metana, sehingga menyebabkan O
menjadi rangkap dan akan mendesak metil lepas dan terbentuk aldehid. Gugus
metoksi pada senyawa orto-diklorotoluena merupakan pengarah orto-para sehingga
substituen dikloro metoksi metana tersubstitusi orto.
Tahap 2: mCPBA (meta
Cloro Peroksi Benzoat Acid) merupakan reagen yang mudah menjadi radikal. Sehingga
menyebabkan senyawa yang berikatan menjadi radikal pula. Setelah itu
radikal-radikal tersebut akan bereaksi membentuk gugus karbonat.
Setelah itu
radikal-radikal tersebut akan bereaksi membentuk gugus karbonat.
Tahap 3: Tahap ini
melalui 3 step: menggunakan reagen NaOMe yang mengkationisasi gugus
karbonat, menggunakan reagen MeOH yang menghasilkan senyawa ester dan
menggunakan air untuk menghidrolisis ester dan menghasilkan gugus hidroksi atau
senyawa orto-dimetoksi meta-hidroksi toluene.
Tahap 4: Reaksi
substitusi elektrofilik dari 3-bromo-1-propena, H yang terikat pada O akan
berikatan dengan Br- sehingga propena akan tersubstitusi pada
O. Aseton disini sebagai pelarut.
Tahap 5: Tahap ini
melalui 2 step: terjadi delokalisasi membentuk keton yang selanjutnya terjadi
reaksi reduksi menghasilkan senyawa 2,6-dimetoksi-3-hidroksi-4-alil-toluena.
Selanjutnya:
Tahap 6:
Tahap 8: BnBr digunakan
sebagai gugus pelindung, K2CO3 sebagai katalis dan DME/DMF
sebagai pelarut.
Tahap 9: Pembentukkan
epoksida dari dioksan
Tahap 10: Cincin epoksida
membuka dan disubstitusi olen CH3CN dan menyebabkan O
kekurangan elektron, ditambahkan CrO3- sehingga
menghasilkan gugus keton.
Pembentukan Cincin
Medium
Tahap 1: terjadi reaksi
substitusi – OMe
Tahap 2: CN direduksi
oleh LAH menjadi NH2
Tahap 3: gugus pelindung
Bn dihilangkan dengan menggunakan katalis Pd, Karbon untuk menyerap air dan
methanol untuk mengasamkan.
Tahap 4 dan 5:
mengoksidasi senyawa yang telah didapat dan menggunakan metanol sebagai
pelarut.
Sumber:
Nicolau, K. C., D.
Vourlomis, N. Winssinger, dan P. S. Baran. 2000. The Art and Science of Total Synthesis. USA: The Scripps Research
Institut.
pada reaksi pembentukan intermediet aromatik tahap 7 Digunakan Zn sebagai reduktor.apakah bsa digunakan reduktor lain? dan bagaimana sifat dari senyawayg digunakan sebagai reduktor?
BalasHapusBagaimana cara kerja mitomycin sebagai obat antikanker yang efektif?
BalasHapusMitomycin C bekerja dengan menempel sel kanker DNA (yang kode genetik sel) bersama-sama sehingga tidak bisa datang terpisah lagi. Sel tidak dapat membagi sehingga kanker tidak bisa tumbuh mitomycin C, yang menghambat DNA dan RNA sintesis oleh menyebabkan silang DNA. Hal ini efektif terhadap kanker payudara, paru-paru, leher rahim, kandung kemih, dan saluran pencernaan
HapusJelaskan reaksi tahap 6 pada Pembentukan Senyawa Intermediet Aromatik
BalasHapusMengapa pada tahap 8 digunakan katalis k2CO3?
BalasHapusmengapa senyawa mitomycin ini perlu dilakukan sintesi ?
BalasHapusMitomycin merupakan agen kemoterapi yang umum yang menghambat pertumbuhan sel. Ia juga dikenal untuk mengurangi proliferasi fibroblast. Sehingga sangat berguna dalam dunia medis, dan lainnya.
HapusBagaimana peebedaan reagen metanol dan SiO2 pada siklisasi Transnular?
BalasHapusPerkusor apa yang digunakan pada sintesis mitomycin?
BalasHapusOrto-dimetoksi toluena
Hapus