Jumat, 09 Desember 2016

Polarizabilitas

Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas mengenai polarizabilitas. Polarizabilitas adalah kemampuan molekul untuk mengimbas molekul lain atau membentuk dipol sesaat atau kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk menginduksi (mengimbas) suatu dipol disebut polarisabilitas (keterpolaran). Sebelumnya telah dipelajari mengenai gaya van der waals. Polarizabilitas ini sangat berkaitan dengan materi Gaya van der Waals tersebut. Polarisabilitas ini berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul. Pada umumnya, makin banyak jumlah elektron, makin mudah mengalami polarisasi. Karena jumlah elektron berkaitan dengan Mr, maka semakin besar Mr, semakin kuat gaya London. Gaya dispersi London ini termasuk gaya yang relatif lemah, karena interaksi yang terjadi adalah antar molekul nonpolar. Contoh molekul yang mengalami gaya london diantaranya: gas hidrogen, gas nitrogen, metana dan gas-gas mulia.
Pergerakan elektron yang mengakibatkan dipol sesaat dalam suatu molekul akan bertambah besar apabila molekul tersebut memiliki jumlah elektron yang semakin besar pula. Jumlah elektron yang besar berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) molekul tersebut, sehingga semakin besar Mr suatu molekul, maka semakin besar polarisabilitasnya dan semakin besar pula Gaya Londonnya. Molekul dengan struktur panjang mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami dipol sesaat atau polarisabilitas. Hal ini dikarenakan molekul dengan struktur panjang mempunyai bidang yang lebih luas bila dibandingkan dengan molekul yang memiliki struktur lebih rapat dan kecil.
Karena Polarizabilitas ini berhubungan dengan gaya London, maka perlu diketahui terlebih dahulu apa itu gaya London. Gaya ini merupakan gaya tarik menarik antarmolekul nonpolar akibat adanya dipol terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari suatu orbital ke orbital yang lain membentuk dipol sesaat. Gaya London mengakibatkan molekul nonpolar bersifat agak polar.
Antarmolekul nonpolar terjadi tarik-menarik yang lemah akibat terbentuknya dipol sesaat. Pada waktu membahas struktur elektron, kita mengacu pada peluang untuk menemukan elektron di daerah tertentu pada waktu tertentu. Elektron senantiasa bergerak dalam orbit. Perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar, sehingga terbentuk suatu dipol sesaat. Dipol yang terbentuk dengan cara itu disebut dipol sesaat karena dipol itu dapat berpindah milyaran kali dalam 1 detik. Pada saat berikutnya, dipol itu hilang atau bahkan sudah berbalik arahnya.
Namun Gaya London relatif lemah sehingga apabila suatu zat yang molekulnya hanya mengalami tarik-menarik berdasarkan Gaya London saja maka titik didih dan titik lelehnya lebih rendah dibandingkan dengan zat lain yang mengalami tarik-menarik tidak hanya berdasarkan Gaya London saja (Mr hampir sama).
Gaya London ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
     1.      Jumlah electron dalam atom atau molekul
Makin besar ukuran atom atau molekul, makin besar jumlah elektron sehingga makin jauh pula elektron terluar dari inti dan makin mudah awan elektron terpolarisasi, serta makin besar gaya dispersi.
     2.      Bentuk molekul
Molekul yang memanjang/tidak bulat, lebih mudah menjadi dipol dibandingkan dengan molekul yang bulat sehingga gaya dispersi londonnya akan semakin besar.

Gaya molekul seperti initerjadi antara molekul polar dengan molekul nonpolar. Dipol dari molekul
polar akan mengimbas molekul nonpolar di sekitarnya, sehingga mengalami dipol sesaat. Hasilnya adalah suatu gaya tarik elektrostatik antara dipol dan dipol sesaat.
Sumber:

9 komentar:

  1. terimakasih atas materinya , bermanfaat sekali :)

    BalasHapus
  2. terima kasih atas postingannya,sangat informatif dan bermanfaat serta banyak referensinya sehingga membantu saya dalam mempelajari polarisabilitas ini

    BalasHapus
  3. Apakah ada molekul yang mengalami polarisabilitas selain yang telah dipaparkan diatas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas pertanyaannya saudari tiwi, tentunya ada contoh molekul yang mengalami gaya london,yaitu gas hidrogen, gas nitrogen dan metana.

      Hapus
  4. Terima kasih atas pemaparannya

    BalasHapus
  5. Terima kasih atas materinya sangat bermanfaat :)

    BalasHapus
  6. Terima kasih atas materinya,sangat membantu sebagai referensi :)

    BalasHapus
  7. Terimakasih atas ulasannya kak :)

    BalasHapus
  8. terimakasih kepada semua yang telah mengunjungi blog saya :) semoga bermanfaat dan kita dapat lebih dalam memahami materi ini amiin

    BalasHapus