Pada
pertemuan sebelumnya telah dibahas mengenai gaya Van der Waals. Gaya van der
Waals adalah gaya antarmolekul yang paling lemah dan terdiri dari gaya
dipol-dipol dan gaya dispersi. Gaya Van Der Waals juga merupakan gaya tarik
menarik listrik yang relatif lemah akibat kepolaran molekul yang permanen atau
terinduksi (tidak permanen). Kepolaran permanen terjadi akibat kepolaran ikatan
dalam molekulnya, sedangkan kepolaran tidak permanen terjadi akibat molekulnya
terinduksi oleh partikel lain yang bermuatan sehingga molekul bersifat polar
sesaat secara spontan. Gaya Van Der Waals dapat terjadi antara partikel yang
sama atau berbeda. Karena Ikatan Van Der Waals muncul akibat adanya kepolaran,
maka semakin kecil kepolaran molekulnya maka gaya Van Der Waalsnya juga akan
makin kecil.
Gaya
Van der Waals terdiri dari:
1. Gaya antarmolekul polar (gaya Elektrostatis)
·
Molekul ionik
dengan molekul ionik
·
Dipol permanan
dengan dipol permanen
2. Gaya antarmolekul nonpolar (gaya dispersi/London )
·
Interaksi antara
dipol sementara dengan dipol terinduksi
3. Ikatan Hidrogen
1. Gaya antarmolekul (Gaya Elektrostatik)
Senyawa
yang bersifat polar terbentuk dari suatu molekul yang berikatan kovalen polar. Ikatan
kovalen polar terjadi pada atom-atom yang memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Perbedaan ini menyebabkan pemisahan pada kedua atom yang
berikatan yang digambarkan oleh besaran momen dipole.
Pada
molekul HCl diatas, kelektronegatifan H=2,1 dan Cl=2,9. Sehingga terdapat
perbedaan keelektronegatifan yang besar. Pada molekul HCl timbul kutub positif
pada atom H dan kutub negatif pada atom Cl. Adanya dipol pada molekul, maka
timbul gaya elektrostatik di antara molekul-molekulnya. Gaya elektrostatik
antar molekul senyawa polar menyebabkan suatu senyawa polar dapat bercampur
dengan senyawa polar lainya. Misalnya air bersifat polar dapat melarutkan
senyawa-senyawa polar lainya seperti HCl, NH3 dan alkohol.
2. Gaya antarmolekul nonpolar (gaya dispersi/London)
Gaya
tarik antarmolekul nonpolar pertama kali diuraikan oleh ilmuwan fisika, berasal
dari Jerman yang bernama Fritz London. Sehingga disebut juga gaya
London/Dispersi. Molekul nonpolar penyebaran elektron dapat dianggap merata, sehingga
molekul nonpolar digambarkan berbentuk bola dengan muatan positif dan negatif
berimpit pada pusat bola seperti yang ditunjukan pada gambar.
Gerakan
elektron menyebabkan pada saat-saat tertentu dalam waktu yang singkat
penyebaran elektron yang awalnya merata menjadi tidak merata sehingga molekul
yang awalnya tidak memiliki dipol menjadi memiliki dipol atau menyebabkan
muatan positif dan negatif yang awalnya berimpit dipusat bola menjadi memisah. Dipol
yang terbentuk dalam waktu yang singkat disebut dipol sesaat. Perhatikan gambar
di bawah ini:
3. Ikatan Hidrogen dan pengaruhnya terhadap titik
didih
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang
terjadi antara atom hidrogen pada molekul yang satu dengan salah satu unsur (N,
O, F) pada molekul yang lainya. Perhatikan gambar berikut:
Senyawa yang
memiliki perbedaan keelektronegatifan dengan atom H adalah
HF > H2O
> NH3 > HCl > HBr > CH4 > H2S
> PH3
Sumber:
web.unair.ac.id/admin/file/f_12438_GAYAVANDERWAALS1.pdf
Terimakasih atas materinya, sangat bermanfaat:) ditunggu postingan selanjutnya.
BalasHapusTrima kasih atas tambahan ilmunya sis, sangat bermanfaat:)
BalasHapusTerima kasih atas materinya sangat bermanfaat dan menarik banyak gambarnya
BalasHapusTerima kasih atas materinya... cukup jelas dan sangat menambah referensi
BalasHapusTerima kasih materinya bermanfaat dan dapat dijadikan referensi
BalasHapusterimakasih atas materinya..
BalasHapussangat membantu
Terima kasih atas materinya. Sangat bermanfaat sekali😃
BalasHapusTerimkasih materinya sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih materinya
BalasHapusTerima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali
BalasHapusTerima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali
BalasHapusTerimakasih materinya min
BalasHapusterimakasih kepada semua yang telah mengunjungi blog saya :) semoga bermanfaat dan kita dapat lebih dalam memahami materi ini amiin
BalasHapus